BTemplates.com

LightBlog
LightBlog
Powered by Blogger.

Sample Text

Your Name


Your Message*

Business

[Blogger][4]
LightBlog

BTemplates.com

recentposts

Pages

Blogroll

About

randomposts

Sunday, July 7, 2019

Eksplorasi Bahan Galian Tambang


Yah kali ini sya akan sedikit membahas tentang ekplorasi bahan galian tambang... mohon tambahan dan kritikan di kirim di kolom komentar :)



Struktur Geologi
Keberadaan sesar dan kekar kaitannya dengan keberadaan endapan bijih sangatlah erat, karena biasanya mineralisasi akan selalu berkaitan atau terjadi pada bidang-bidang lemah. Sedangkan kaitannya dengan lapisan batubara adalah berubahnya arah dan posisi lapisan dari batubara.

Metode Ekplorasi
Eksplorasi adalah suatu proses mencari bahan galian tambang pada suatu wilayah yang terdapat indikasi cadangan mineral.
Metoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu :
1)                    Metoda langsung, terdiri dari :
  A. Metoda langsung di permukaan
Metoda ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :
   a. Penyelidikan singkapan (out crop)
   b.Tracing Float (penjejakan)
   c. Tracing dengan Panning (mendulang) :
   d. Trenching (pembuatan parit)
   e. Test Pitting (pembuatan sumur uji)
  B. Metoda langsung di bawah permukaan
Eksplorasi langsung bawah permukaan dilakukan bila tidak ada singkapan di permukaan atau pada eksplorasi permukaan tidak dapat memberikan informasi yang baik, karena pada eksplorasi langsung permukaan, kedalaman maksimum yang dapat dicapai + 30 meter.



2)                  Metoda tidak langsung, terdiri dari :
a.          Metoda tidak langsung cara geofisika
a)         Metoda Gravitasi
b)         Metoda Magnetik
c)         Metoda Seismik
d)         Metoda Geolistrik
b.           Metoda tidak langsung cara geokimia
Pengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements) pada batuan, tanah, stream, air atau gas. Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa konsentrasi unsur-unsur yang kontras terhadap lingkungannya atau background geokimia. Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi pada zona mineralisasi.Anomali merupakan perbedaan-perbedaan yang mencolok antara satu titik atau batuan dengan titik lainnya.
Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk menentukan perbedaan mendasar (anomali) unsur-unsur yang terdapat pada tanah atau sampel yang kita cari. Proses untuk membedakan unsur ini dilakukan dengan beberapa reaksi kimia

Penyiapan peralatan atau perbekalan
1)           Peta dasar
2)         Alat surveying, ukur atau GPS
3)         Alat kerja : 
a)         Palu
b)         Alat geologi
c)         Kompas
d)         Alat sampling
e)         Meteran
f)          Altimeter
g)         Kantong sampel
h)         Alat bor dll
i)           Alat tulis Alat komunikasi

Yah sekian dulu dari saya, monggo kritikan yang membangun sangat di harapkan dari penulis.... J
https://pertambangankebumen.blogspot.com



Saturday, July 6, 2019

Sekilas Karangsambung



Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang karangsambung, kebumen. Lokasinya kira-kira 20 km keutara dari pusat kota kebumen. Disana kita bisa melihat bukti-bukti proses tektonik lempeng... selengkapnya....

SEJARAH GEOLOGI KARANGSAMBUNG

KEBUMEN
      Kawasan Karangsambung merupakan laboratorium alam terbaik dimana berbagai jenis batuan dengan lingkungan pengendapan atau pembentukan yang berbeda-beda dapat ditemukan di sini.Karangsambung merupakan pertemuan antara lempeng samudra Hindia Australia dengan lempeng benua Eurasia.Jejak tumbukan kedua lempeng tersebut mulai 117 juta tahun yang lalu (zaman kapur/crestasius ) dapat ditemukan disini dalam bentuk singkapan macam-macam batuan dan kenampakan morfologinya yang menjadikan tempat ini menjadi blackbooknya alam,serta konsep tektonik lempeng dapat di pelajari dan dibuktikan disini.
        Ada berbagai macam batuan beku disini seperti  gabro, basalt, andesit, peridotit, diabas, dasit dan sebagainya. Batuan metamorfosa seperti fillit, gneiss, skis hijau, hornfels, skis mika yang merupakan batuan tertua di jawa, blue schist dan eklogit yang merupakan batuan metamorfosa regional derajat yang sangat tinggi. Batuan sedimen klastik, non-klastik, biokimia juga ada di karangsambung,seperti gamping merah yang berselingan dengan rijang yang berasosiasi dengan lava bantal / pillow lava yang terbentuk di laut dalam (dasar samudra) dari pembekuan magma basa pada Mead Oceanic Ridge (MOR) atau punggungan tengah samudra, Scally clay breksi vulkanik, konglomerat, batupasir, batugamping numulites dan sebagainya juga ditemukan di karang sambung.
    Jika dilihat dari puncak bukit Wagirsambeng terlihat rangkaian pegunungan yang membentuk tapal kuda yang berlembah di tengahnya yng merupakan hasil proses geologi sehingga ada pembalikan topografi, yang dahulu puncak antiklin sekarang menjadi lembah, dan yang dulunya lembah sinklin sekarang menjadi pncak gunung, jika kita tarik garis pertolongan akan ada kenampakan bahwa dulunya adalan antiklin yang menunjam.
    Kompleks melange (merupaakan kumpulan dari berbagai jenis, umur, lingkungan pembentukan yang berbeda-beda) Ini adalah produk yang dihasilkan subduksi antara lempeng samudra Hindia Australia dengan lempeng benua Eurasia yang terdapat pada masa dasar scally clay / lempung bersisik (batulempung yang tergerus kuat karena terbentuk pada zona tumbukan lempeng/subduksi). Blok-blok batuan dengan berbagai ukuran dari beberapa centimeter hingga ratusan meter mengambang atau tertanam diatas batulempung bersisik tersebar luas sesuai arah gerusan. Di kompleks melange hukum-hukum geologi tidak terpakai.

lava basalt (salah satu singkapan di kompleks melange)
Geologi daerah karangsambung

Ø  PETROLOGI
Jika bicara mengenai batuan kita harus terlebih dahulu mengetahui asal batuan (protolit) ataupun lingkungan  terbentuk. Misalnya batuan sedimen, gamping numulites kita harus berfikir “laut dangkal” sebagai tempat terbentuk,  dan bebas dari aktivitas vulkanism,  karena aktivitas vulkanism menyebabkan air menjadi keruh dakibat material hasil aktivitas vulkanism tersebut, ini menyebabkan hewan-hewan laut dangkal tidak bisa tumbuh, dengan kata lain batu gamping terbentuk jika gunung api telah mati atau tidak ada aktivitas vulkanism.
Jika bicara mengenai batuan beku, kita harus mengetahui lingkungan tektoniknya, misalkan BB lava bersruktur bantal (Pillow Lava) kita harus berfikir laut dalam, lantai samudra, punggungan tengah samudra atau MOR, batuan ini sering berasosiasi dengan batu gamping merah yang berselingan dengan rijang.
Jika bicara batuan metamorf, kita haruslah mengetahui batuan asal (protolith) apakah batuan Sedimen, batuan Beku, batuan Metamorf, dan juga harus mengetahui pressure dan temperaturnya. Misalkan skis mika yang merupakan batuan Ubahan dari batuan Sedimen pasir kuarsa yang mengalami perubahan tekanan dan suhu, tetapi tekanan lebih tinggidaripada suhunya.ataupun hornfels yang merupakan batuan Ubahan dari batulempung di daerah intrusi magma.

Ø  STRATIGRAFI
Sebagai tempat tersingkapnya kompleks melange Luk Ulo yang berumur kapur, Stratigrafi daerah karang sambung tersusun oleh batuan tersier dan pra-tersier . Batuan pra tersier Karang Sambung dikenal sebagai kompleks melange Luk Ulo, Kompleks ini terdiri dari blok – blok batuan batuan pelagis – hemipelagis, BB basaltis, dan batuan Metamorf yang tercampur secara tektonik dalam matrik batuan pelitik.

Ø  STRUKTUR
Pada umumnya kompleks melange Luk Ulo menunjukan struktur yang khas, yakni struktur boudine. Struktur ini dihasilkan oleh proses tektonisme, dimana ketika terjadi kompresi batuan yang lebih kompeten terfragmentasi membentuk blok – blok berbentuk boudine, sementara batulempung hitam yang inkompeten menjadi massa dasar (matrik) yang tergerus. Komposisi antara blok – blok ini tidak seragam. Disebelah utara blok-blok lebih dominan dibandingkan matrikny disebut “Melange Seboro”. Sedang disebelah selatan massa dasar lebih dominan dibandingkan blok-bloknya disebut “Melange Jatisamit
Bagian utara blok-bloknya didominasi batuan metamorf, rijang yangberselingan dengan gamping merah, dan basal. Matriknya lebih sedikit sehingga sebagian besar blok-bloknya saling bersentuhan. Kontak antar blok ditandai dengan sesar atauoun zona-zona gerusan (Shear Zone). Pengukuran orientasi sesar menunjukan arah umum timur-timur laut – barat-barat daya. Sesarnya memotong blok beserta matriknya.

Ø  FORMASI
v  Formasi Bulukuning dan kompleks larangan ( usulan dari C Prasetyadi dosen UPN )
Terdapatnya formasi bulukuning  yang berumur eosen awal menunjukan bahwa pada saat formasi ini diendapkan proses subduksi yang menghasilkan melange lukulo sudah tidak aktif dan daerah bagian utara cekungan laut dangkal dimana formasi bulukuning diendapkan. Sementara di bagian selatan masih terdapat bekas palung subduksi kapur yang berupa cekungan sempit dan dalam yang menghasilkan formasi  karangsambung dan kompleks larangan.
Kenampakan terdeformasi dari kompleks larangan dan formasi karangsambung serta formasi bulukuning yang merupakan batuan metasedimen menunjukan bahwa setelah pengendapan formasi karangsambung dan kompleks  larangan di daerah lukulo terjadi proses deformasi  yakni proses deformasi subduksi pada kapur-pleosen dan deformasi  pos subduksi pada eosen akhir – oligosen awal. Sebelum terjadinya subduksi oligosen – miosen yang menghasilkan busur vulkanik Old Andesit Formation (OAF) di sepanjang pegunungan selatan jawa.

Ø  TEKTONIK LEMPENG
        Pelaku tektnik lempeng adalah continental crust dan  oceanic crust.
  <  Convergen : 2 lempeng saling bertabrakan  dapat berupa subduksi { lempeng benua dan lempeng samudra ( menunjam akibat berat jenis yang lebih besar)} coalisi lempeng benua dengan lempeng benua.ini menghasilkan suatu polyhistory.
·         Divergen    : 2 lempeng saling berpisah ( punggungan tengah samudra).
·         Transform  : 2 lempeng saling berpapasan .
Tumbukan antar lempeng ( subduksi )  dapat jika terjadi coalition ini berarti jika sekarang ada tumbukan antar lempeng benua + lempeng benua berarti sebelum itu sudah terjadi subduksi terlebih dahulu, contoh rangkaian pegunungan himalaya,  jadi pegunungan himalaya adalah makam laut. Lempeng samudra pasti membawa “ penumpang gelap “ ( gunung bawah laut, suatu daratan umumnya lempeng benua). penumpang gelap ini lah yang menyumbat tumbukan kedua lempeng sehingga dapat berhenti. Jika tidak ada “ penumpang gelap” maka subduksi akan lancar tanpa terganggu sehingga tidak akan berhenti.