BTemplates.com

LightBlog
LightBlog
Powered by Blogger.

Sample Text

Your Name


Your Message*

Business

[Blogger][4]
LightBlog

BTemplates.com

recentposts

Pages

Blogroll

About

randomposts

Friday, December 18, 2015

Sejarah Geologi


Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang karangsambung, kebumen. Lokasinya kira-kira 20 km ke utara dari pusat kota kebumen. Disana kita bisa melihat bukti-bukti proses tektonik lempeng... Yahh ini selengkapnya.... 

SEJARAH GEOLOGI KARANGSAMBUNG

KEBUMEN
      Kawasan Karangsambung merupakan laboratorium alam terbaik dimana berbagai jenis batuan dengan lingkungan pengendapan atau pembentukan yang berbeda-beda dapat ditemukan di sini.Karangsambung merupakan pertemuan antara lempeng samudra Hindia Australia dengan lempeng benua Eurasia.Jejak tumbukan kedua lempeng tersebut mulai 117 juta tahun yang lalu (zaman kapur/crestasius ) dapat ditemukan disini dalam bentuk singkapan macam-macam batuan dan kenampakan morfologinya yang menjadikan tempat ini menjadi blackbooknya alam,serta konsep tektonik lempeng dapat di pelajari dan dibuktikan disini.
        Ada berbagai macam batuan beku disini seperti  gabro, basalt, andesit, peridotit, diabas, dasit dan sebagainya. Batuan metamorfosa seperti fillit, gneiss, skis hijau, hornfels, skis mika yang merupakan batuan tertua di jawa, blue schist dan eklogit yang merupakan batuan metamorfosa regional derajat yang sangat tinggi. Batuan sedimen klastik, non-klastik, biokimia juga ada di karangsambung,seperti gamping merah yang berselingan dengan rijang yang berasosiasi dengan lava bantal / pillow lava yang terbentuk di laut dalam (dasar samudra) dari pembekuan magma basa pada Mead Oceanic Ridge (MOR) atau punggungan tengah samudra, Scally clay breksi vulkanik, konglomerat, batupasir, batugamping numulites dan sebagainya juga ditemukan di karang sambung.
    Jika dilihat dari puncak bukit Wagirsambeng terlihat rangkaian pegunungan yang membentuk tapal kuda yang berlembah di tengahnya yng merupakan hasil proses geologi sehingga ada pembalikan topografi, yang dahulu puncak antiklin sekarang menjadi lembah, dan yang dulunya lembah sinklin sekarang menjadi pncak gunung, jika kita tarik garis pertolongan akan ada kenampakan bahwa dulunya adalan antiklin yang menunjam.
    Kompleks melange (merupaakan kumpulan dari berbagai jenis, umur, lingkungan pembentukan yang berbeda-beda) Ini adalah produk yang dihasilkan subduksi antara lempeng samudra Hindia Australia dengan lempeng benua Eurasia yang terdapat pada masa dasar scally clay / lempung bersisik (batulempung yang tergerus kuat karena terbentuk pada zona tumbukan lempeng/subduksi). Blok-blok batuan dengan berbagai ukuran dari beberapa centimeter hingga ratusan meter mengambang atau tertanam diatas batulempung bersisik tersebar luas sesuai arah gerusan. Di kompleks melange hukum-hukum geologi tidak terpakai.


Geologi daerah karangsambung

Ø  PETROLOGI
Jika bicara mengenai batuan kita harus terlebih dahulu mengetahui asal batuan (protolit) ataupun lingkungan  terbentuk. Misalnya batuan sedimen, gamping numulites kita harus berfikir “laut dangkal” sebagai tempat terbentuk,  dan bebas dari aktivitas vulkanism,  karena aktivitas vulkanism menyebabkan air menjadi keruh dakibat material hasil aktivitas vulkanism tersebut, ini menyebabkan hewan-hewan laut dangkal tidak bisa tumbuh, dengan kata lain batu gamping terbentuk jika gunung api telah mati atau tidak ada aktivitas vulkanism.
Jika bicara mengenai batuan beku, kita harus mengetahui lingkungan tektoniknya, misalkan BB lava bersruktur bantal (Pillow Lava) kita harus berfikir laut dalam, lantai samudra, punggungan tengah samudra atau MOR, batuan ini sering berasosiasi dengan batu gamping merah yang berselingan dengan rijang.
Jika bicara batuan metamorf, kita haruslah mengetahui batuan asal (protolith) apakah batuan Sedimen, batuan Beku, batuan Metamorf, dan juga harus mengetahui pressure dan temperaturnya. Misalkan skis mika yang merupakan batuan Ubahan dari batuan Sedimen pasir kuarsa yang mengalami perubahan tekanan dan suhu, tetapi tekanan lebih tinggidaripada suhunya.ataupun hornfels yang merupakan batuan Ubahan dari batulempung di daerah intrusi magma.

Ø  STRATIGRAFI
Sebagai tempat tersingkapnya kompleks melange Luk Ulo yang berumur kapur, Stratigrafi daerah karang sambung tersusun oleh batuan tersier dan pra-tersier . Batuan pra tersier Karang Sambung dikenal sebagai kompleks melange Luk Ulo, Kompleks ini terdiri dari blok – blok batuan batuan pelagis – hemipelagis, BB basaltis, dan batuan Metamorf yang tercampur secara tektonik dalam matrik batuan pelitik.

Ø  STRUKTUR
Pada umumnya kompleks melange Luk Ulo menunjukan struktur yang khas, yakni struktur boudine. Struktur ini dihasilkan oleh proses tektonisme, dimana ketika terjadi kompresi batuan yang lebih kompeten terfragmentasi membentuk blok – blok berbentuk boudine, sementara batulempung hitam yang inkompeten menjadi massa dasar (matrik) yang tergerus. Komposisi antara blok – blok ini tidak seragam. Disebelah utara blok-blok lebih dominan dibandingkan matrikny disebut “Melange Seboro”. Sedang disebelah selatan massa dasar lebih dominan dibandingkan blok-bloknya disebut “Melange Jatisamit
Bagian utara blok-bloknya didominasi batuan metamorf, rijang yangberselingan dengan gamping merah, dan basal. Matriknya lebih sedikit sehingga sebagian besar blok-bloknya saling bersentuhan. Kontak antar blok ditandai dengan sesar atauoun zona-zona gerusan (Shear Zone). Pengukuran orientasi sesar menunjukan arah umum timur-timur laut – barat-barat daya. Sesarnya memotong blok beserta matriknya.

Ø  FORMASI
v  Formasi Bulukuning dan kompleks larangan ( usulan dari C Prasetyadi dosen UPN )
Terdapatnya formasi bulukuning  yang berumur eosen awal menunjukan bahwa pada saat formasi ini diendapkan proses subduksi yang menghasilkan melange lukulo sudah tidak aktif dan daerah bagian utara cekungan laut dangkal dimana formasi bulukuning diendapkan. Sementara di bagian selatan masih terdapat bekas palung subduksi kapur yang berupa cekungan sempit dan dalam yang menghasilkan formasi  karangsambung dan kompleks larangan.
Kenampakan terdeformasi dari kompleks larangan dan formasi karangsambung serta formasi bulukuning yang merupakan batuan metasedimen menunjukan bahwa setelah pengendapan formasi karangsambung dan kompleks  larangan di daerah lukulo terjadi proses deformasi  yakni proses deformasi subduksi pada kapur-pleosen dan deformasi  pos subduksi pada eosen akhir – oligosen awal. Sebelum terjadinya subduksi oligosen – miosen yang menghasilkan busur vulkanik Old Andesit Formation (OAF) di sepanjang pegunungan selatan jawa.

Ø  TEKTONIK LEMPENG
        Pelaku tektnik lempeng adalah continental crust dan  oceanic crust.
  <  Convergen : 2 lempeng saling bertabrakan  dapat berupa subduksi { lempeng benua dan lempeng samudra ( menunjam akibat berat jenis yang lebih besar)} coalisi lempeng benua dengan lempeng benua.ini menghasilkan suatu polyhistory.
·         Divergen    : 2 lempeng saling berpisah ( punggungan tengah samudra).
·         Transform  : 2 lempeng saling berpapasan .
Tumbukan antar lempeng ( subduksi )  dapat jika terjadi coalition ini berarti jika sekarang ada tumbukan antar lempeng benua + lempeng benua berarti sebelum itu sudah terjadi subduksi terlebih dahulu, contoh rangkaian pegunungan himalaya,  jadi pegunungan himalaya adalah makam laut. Lempeng samudra pasti membawa “ penumpang gelap “ ( gunung bawah laut, suatu daratan umumnya lempeng benua). penumpang gelap ini lah yang menyumbat tumbukan kedua lempeng sehingga dapat berhenti. Jika tidak ada “ penumpang gelap” maka subduksi akan lancar tanpa terganggu sehingga tidak akan berhenti.



Saturday, December 12, 2015

PROSES KARSTIFIKASI


KARSTIFIKASI
 
(kenampakan karst dari satelit)
Karst merupakan istilah dalam bahasa jerman yang diturunkan dari bahasa Slovenia (kras)  yang berarti lahan gersang berbatu. Istilah ini sebenarnya didaerah asalnya tidak berkaitan dengan batu gamping dan proses pelarutan. Namun saat ini istilah karst telah diadopsi untuk istilah bentuklahan hasil proses pelarutan. Ford dan Williams (1989) mendefinisikan karst sebagai medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik. Karst dicirikan oleh :

1. terdapatnya cekungan tertutup dan atau lembah kering dalam berbagai ukuran dan  bentuk
2. langkanya atau tidak terdapatnya drainase /sungai permukaan.
3. terdapatnya goa dari system drainase bawah tanah Karst tidak hanya terjadi di daerah 

Berbatuan karbonat, tetapi juga di batuan lain yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder (kekar dan sesar intensif) seperti gypsum dan batu garam. Namun demikian, karena batuan karbont mempunyai sebaan paling luas, karst yan banyak dijumpai adalah karst yang berkembang di batuan karbonat
Karstifikasi adalah proses kerja air terutama secara kimiawi, meskipun secara mekanik pula yang menghasilkan kenampakan-kenampakan topografi karst (Ritter, 1979). Karstifikasi atau proses pembentukan bentuklahan karst didominasi oleh proses pelarutan. Proses pelarutan batugamping diawali oleh larutnya CO2 didalam air membentuk H2CO3. Larutan H2CO3 tidak stabil terurai menjadi H− dan HCO3 . Ion H− inilah yang selanjutnya menguraikan CaCO3 menjadi Ca2+ dan HCO32-.
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mendorong terbentuknya karst.


Karst Karangbolong_panorama










(Kenampakan kars di Gombong, Kebumen)

Faktor karstifikasi (syarat terbentuknya karst)
a. faktor pengontrol (menentukan banyak tidaknya proses karstifikasi berlangsung)
-  Telah terjadi pengangkatan sebagai akibat gaya endogen, yang mengakibatkan Batugamping (CaCO3) pecah-pecah(terdapat rekahan), inilah zona lemah yang sangat memungkinkan untuk larut terlebih dahulu.
-  Batuan mudah larut, kompak, tebal dan mempunyai banyak rekahan
-  Curah hujan yang cukup (˃250 mm/tahun)
-  Batugamping dengan kemurnian tinggi (batuan terekspos diketinggian yang memungkinkan perkembangan sirkulasi air/drainase secara vertical)


b. faktor pendorong
-  Temperatur (daerah tropis basah)
-  Penutup lahan/vegetasi yang lebat
Batuan yang mengandung CaCO3 tinggi akan mudah larut. Semakin tinggi kandungan CaCO3, semakin berkembang bentuklahan karst. Kekompakan batuan menentukan kestabilan karst setelah mengalami pelarutan. Apabila batuan lunak, maka setiap kenampakan karst yang terbentuk seperti karen dan bukit akan cepat hilang karena proses pelarutanitu sendri maupun gerak massa batuan, sehingga kenampakn karst tidak berkembang baik. Ketebalan menentukan terbentuknya sirkulasi air secara vertical lebih. Tanpa adanya lapisan yang tebal sirkulasi air akan berlangsung secara lateral seperti pada air-air permukaan dan cekungan-cekungntuk. Rekahan tertutup tidak dapat terbentuk. Rekahan batuan merupakan jalan masuknya air membentuk drainase vertical dan berkembangnya sungai bawah tanah serta pelarutan yang terkonsentrasi. 

Curah hujan merupakan media pelarut utama dalam proses karstifikasi. Semakin besar curah hujan, semakin besar media pelarut, sehingga tingkat pelarutan yang terjadi dibatuan karbonat juga semakin besar. Ketinggian batu gamping terekspos dipermukaan menentukan sirkulasi/drainase secara vertikal. Walaupun baugamping mempunyai lapisan tebal tetapi hanya terekspos beberapa meter diatas muka laut, karstifikasi tidak akan terjadi. Drainase vertikal akan terjadi jika jarak antara permukaan batuganping dengan muka air tanah atau batuan dasar dari batugamping semakin besar. Semakin tinggi permukaan batugamping terekspos, semakin besar jarak antara permukaan batugamping dengan muka air tanah dan semakin baik sirkulasi air secara vertikal, serta semakin intensif pula karstifikasi.

Temperatur mendorong proses karstifikasi terutama dalam aktivitas organisme. Daerah dengan temperature hangat seperti di daerah tropis merupakan daerah yang ideal bagi perkembangan organisme yang selanjutnya menghasilkan CO2 dalam tanah yang melimpah. Temperature juga menentukan evaporasi, semakin tinggi temperature semakin besar evaporasi yang pada akhirnya akan menyebabkan rekristalisasi ini akan membuat pengerasan permukaan (case hardening) sehingga bentuklahan karst yng telah terbentuk dapat dipertahankan dari proses denudasi yang lain (erosi dan gerak massa batuan). Kecepatan rekasi sebenarnya lebih besar di daerah temperature rendah karena konsentrasi CO2 lebih rendah pada temperatur rendah. Namun demikian tingkat pelarutan di daerah tropis lebih tinggi karena ketersediaan air hujan yang melimpah dan aktivitas organisme yang lebih besar.
Penutupan hutan juga merupakan factor pendorong perkembangan karst, karena hutan yang lebat akan mempunyai kandungan CO2 melimpah dalam tanah akibat hasil dari perimbakan sisa-sisa organik oleh mikroorganisme. Semakin besar konsentrasi CO2 dalam air semakin tinggi tingkat daya larut air terhadap batugamping. CO2 di atnosfer tidaklah bervariasi secara signifikan, sehingga variasi karstifikasi sangat ditentukan oleh CO2 dari pada aktivitas organisme.


KEKAR dan SESAR



*      Kekar (joint)
Rekahan yang berbentuk teratur pada masa batuan yang tidak menampakkan (dilihat dengan mata telanjang) telah terjadi pergeseran pada kedua sisi-sisinya. secara umum dibedakan menjadi menjadi 4 (empat) (Mc.Clay 1987) yaitu kekar tarik (rekahan yang membuka akibat gaya ekstensi yang berarah tegak lurus terhadap arah rekahan), kekar gerus (biasanya berpasangan merupakan satu set dan lurus, terdapat pergeseran yang diakibatkan oleh gayakompresi), kekar hibrid (berkenampakan sebagai kekar gerus yang membuka, kombinasi antara kekar gerus dan kekar tarik), dan kekar tarik tak beraturan (arah kekar tak beraturan, sering merupakan akibat hydraulic fracturing). Kehadiran kekar pada batuan dapat meningkatkan porositas batuan, sehingga mampu menyimpan air (sebagai aquifer) ataupun hidrokarbon (sebagai reservoir), sebaliknya juga memperlemah kekuatan batuan. Kehadiran kekar didekat permukaan juga dapat mempercepat proses pelapukan batuan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX1tpCjhscXOyrjPttxBjLmxpqB7zxJ3YHqRWZDNT-tvxUEzMNcpT0KCAIMf1WXVnv2juep6yVSDBSPyP9uU_gDdYXLVNrCFENt6lCk2twhVqv7rEVbvzAbz3AmWTcRgSfW2wUzSsSQEaI/s1600/gu.png
Gambar 1. Pola Sesar dan Kekar 

*      Sesar / Patahan (Fault) 
rekahan, pada masa batuan yang telah mmprlihatkan gejala pergeseran pada kedua belah sisi bidang rekahan (Simpson, 1086), Sesar yang dimaksud adalah pergeseran yang disebabkan oleh gaya tektonik. Jenis Sesar berdasarkan aktifitasnya dapat diebadakan menjadi Sesar mati dan Sesar aktif. Sesar mati adalah sesar yang sudah tidak (akan) bergerak lagi, sedangkan Sesar aktif adalah sesar yang pernah bergeser selama 11.000 tahun terakhir dan berpotensi akan bergerak di waktu yang akan datang (Yeats, Sieh & Allen, 1997). Sesar aktif dikenal pula sebagai bagian dari peristiwa gempa bumi. 





Berdasarkan kinematikanya scara garis besar dibedakan menjadi:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQBqTOg1-_bH47_J3-yORsfZOfTZMPOalF1hLtWCWeBQYC5r8Sf1aRINdRJXhAGNfrDVIJ-8FXQcRjwGIqXqbXQ_H1yaLNiCrLjGDThVxo_wtMIsj6vuhSqyV_nYA-0moRuwghLIkzc484/s1600/h.png

gambar 2. Macam-macam Sesar (Fault)

a)      Sesar turun
Patahan/sesar turun (atau di-sebut jg patahan/sesar normal) adalah satu bentuk rekahan pada lapisan bumi yg memungkinkan satu blok batuan bergerak relatif turun terhadap blok lainnya.
blok yg ada di bagian bawah patahan/sesar disebut sebagai foot wall dan blok yg ada di bagian atas patahan/sesar disebut sebagai hanging wall. Pada sesar turun, bagian hanging wall akan bergerak relatif turun terhadap foot wall-nya. Karena ada gaya gravitasi yang mempengaruhinya. makanya sring disebut sesar turun.

b)      Sesar datar
Pergerakan dari sesar ini horizontal. Sesar mendatar ditentukan dengan menghadap bidang sesar, bila bidang didepan bergerak kekiri seperti diagram disebut mendatar sinistral, dan sebaliknya sesar mendatar dekstral.

c)      Sesar Oblique
Pergerakan dari sesar ini gabungan antara horizontal dan vertikal. Gaya-gaya yang bekerja menyebabkan sesar mendatar dan sesar normal

d)     Sesar Translasi
Sesar ini mngalami pergeseran spanjang garis lurus. Biasanya hanging wall relatif naik terhadap foot wall, dengan kemiringan bidang sesar besar. sesar ini biasanya disebut juga sesar naik. umumnya dasar dan sesar naik pergerakanya hanya vertikal, jadi sering juga disebut sebagai sesar dlip-slip

e)      Sesar Gunting

Pergerakan dari sesar ini juga sama dengan sesar oblique yaitu horizontal dan vertikal. sesar yang pergeserannya berhenti pada titik tertentu sepanjang jurus sesar. Gaya yang bekerja sama dengan Sesar normal.